emas

Harga Emas Tertahan di Area $4.200

Harga emas bergerak stabil di sekitar $4.200 saat pasar menanti keputusan suku bunga The Fed dan memantau meningkatnya ketegangan geopolitik Asia.

Pasar Menunggu Keputusan The Fed dan Ketegangan Geopolitik Memanas

Harga emas memulai pekan baru dengan langkah yang sangat berhati-hati. Logam mulia tersebut diperdagangkan mendatar di sekitar area kunci $4.200 pada awal sesi Senin, tetap bergerak di dalam rentang yang nyaris sama seperti minggu sebelumnya. Para pelaku pasar terlihat menahan diri menjelang pekan penting yang dipenuhi ekspektasi terhadap keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed), sementara Dolar AS tetap tertekan di level rendah akibat meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga.

Emas Masih Terkunci dalam Range: Fokus Tertuju pada The Fed

Tekanan ringan pada Dolar AS, dipicu kombinasi ekspektasi pemotongan suku bunga dan berlanjutnya ketegangan geopolitik di Asia Timur, membantu mempertahankan daya tarik emas. Investor tampak memilih pendekatan hati-hati, tetapi minat beli tetap muncul setiap kali harga menunjukkan pelemahan.

Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, menggeser kisaran kebijakan menjadi 3,5%–3,75%. Probabilitas pemangkasan hampir menyentuh 90%, berdasarkan data FedWatch Tool milik CME Group. Selain keputusan suku bunga, panduan The Fed mengenai jalur kebijakan hingga tahun 2026 menjadi fokus utama. Setiap perubahan dalam proyeksi dot plot akan memicu volatilitas besar bagi komoditas berdenominasi dolar seperti emas.

Kondisi tersebut membuat emas bergerak rapat dalam kisaran sempit. Para investor tampaknya menunggu kepastian arah yang lebih jelas sebelum melakukan aksi agresif.

Data Ekonomi AS yang Lesu Menguatkan Harapan Dovish

Rangkaian data makro AS yang kurang menggembirakan belakangan ini terus memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan menempuh jalur kebijakan yang lebih longgar. Sejumlah indikator aktivitas ekonomi dan inflasi menunjukkan pelemahan bertahap, sebuah sinyal yang secara tradisional menguntungkan emas karena meningkatkan daya tarik aset lindung nilai dan menekan imbal hasil obligasi.

Dengan ekspektasi pasar yang sudah semakin condong ke arah pelonggaran, emas mendapat ruang untuk mempertahankan levelnya selama Dolar AS belum menunjukkan tanda pemulihan signifikan.

Ketegangan Jepang–Tiongkok Menghidupkan Permintaan Aset Aman

Selain faktor moneter, kondisi geopolitik juga menjadi pendorong kekuatan harga emas. Laporan terbaru dari Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, menyebutkan bahwa pesawat tempur Tiongkok dua kali mengarahkan radar kontrol tembak ke pesawat F-15 Jepang di perairan internasional dekat Okinawa. Peristiwa tersebut meningkatkan tingkat kecemasan pasar.

Di sisi lain, Beijing membantah agresi tersebut dan justru menuduh pesawat Jepang mengganggu latihan udara mereka. Ketegangan kedua negara raksasa Asia ini menambah sentimen kehati-hatian di pasar global dan mendorong pelaku pasar mencari perlindungan pada emas.

Dukungan Tambahan dari Data Ekspor Tiongkok

Sentimen positif juga datang dari data ekspor Tiongkok untuk bulan November, yang mencatat pertumbuhan solid baik dalam denominasi Yuan maupun USD, masing-masing naik 5,7% dan 5,9%. Sebagai konsumen emas terbesar di dunia, kinerja ekonomi Tiongkok memiliki dampak signifikan pada permintaan logam mulia tersebut. Kenaikan ekspor memberi sinyal bahwa aktivitas ekonomi Negeri Tirai Bambu tetap resilient, sehingga menopang permintaan emas di pasar fisik.

Arah Pergerakan Jangka Pendek: Bergantung pada Sentimen Pasar

Dengan minimnya rilis data ekonomi tingkat tinggi dari AS pada Senin ini, emas diperkirakan akan terus bergerak mengikuti dinamika sentimen risiko global. Setiap perkembangan geopolitik, terutama di kawasan Asia Pasifik, akan menjadi katalis tambahan yang dapat memicu respons cepat dari pasar.

Analisis Teknis Harga Emas: Bias Bullish Masih Dominan

Dari sudut pandang teknikal, tren bullish harian emas masih cukup solid. Simple Moving Average (SMA) 21-hari telah melampaui SMA 50-, 100-, dan 200-hari, seluruhnya mengarah naik—menggambarkan struktur tren yang tetap menguntungkan pembeli.

  • SMA 21-hari (support dinamis): $4.147,93

  • SMA 50-hari: $4.084,46

  • RSI (Relative Strength Index): naik ke 61,33 dari 60,31 — memberi sinyal momentum positif namun belum memasuki area jenuh beli.

Jika diukur dari titik tertinggi $4.381,17 ke terendah $3.885,84, level Fibonacci retracement 61,8% di area $4.191,95 telah berhasil ditembus, menandakan tekanan bearish sebelumnya mulai kehilangan kekuatan.

Level Resistance Utama

  • Fibonacci 78,6%: $4.275,16
    Break dan penutupan di atas level ini akan membuka jalan menuju rekor tertinggi berikutnya.

Level Support Penting

  • Fibonacci 50%: $4.133,50
    Jika harga kembali turun di bawah 61,8%, area ini menjadi target pullback pertama.

Secara keseluruhan, keselarasan tren, struktur moving averages, serta momentum RSI yang tetap positif mendukung strategi buy on dips selama harga bertahan di atas SMA 50-hari. Sementara itu, level-level Fibonacci akan menjadi penentu arah pergerakan berikutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this content