Harga Emas Menguat

Harga Emas Menguat di Tengah Taruhan Penurunan Suku Bunga The Fed dan Risiko Geopolitik

Harga emas naik ke puncak harian di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik. Simak analisis lengkap arah pergerakan XAU/USD terbaru.

Harga emas (XAU/USD) kembali mencatatkan penguatan pada perdagangan Jumat, menyentuh puncak harian meskipun pergerakan naik tidak diikuti dengan pembelian tambahan yang signifikan. Lonjakan harga logam mulia ini ditopang oleh dua faktor utama: meningkatnya keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada sisa tahun ini, serta ketegangan geopolitik global yang membuat investor mencari aset aman (safe haven).

Namun, meski emas mendapat dorongan dari sisi fundamental, sentimen risk-on yang positif di pasar saham global menahan laju penguatan lebih lanjut. Hal ini membuat harga emas cenderung berfluktuasi dalam kisaran terbatas meskipun tren jangka menengah masih condong naik.

The Fed dan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

Dolar AS (USD) sebenarnya sempat rebound dari level terendah mingguan setelah investor menimbang dampak laporan ketenagakerjaan swasta ADP yang lebih lemah dari perkiraan. Data ini memicu spekulasi bahwa The Fed berpotensi memangkas suku bunga sebanyak dua kali lagi pada Oktober dan Desember.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga membuat USD kehilangan sebagian daya tariknya, sehingga mendukung harga emas. Logam mulia tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset), namun cenderung bergerak naik ketika prospek suku bunga lebih rendah mengurangi keuntungan dari aset berbunga seperti obligasi.

Menurut alat FedWatch CME, pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan mendatang. Hal ini memperkuat momentum bullish emas yang sudah bertahan dalam tren naik selama tujuh minggu terakhir.

Risiko Geopolitik Jadi Penopang Emas

Selain faktor moneter, ketegangan geopolitik juga memperkuat daya tarik emas sebagai aset aman. Laporan terbaru menyebutkan Amerika Serikat akan memberikan dukungan intelijen kepada Ukraina dalam upaya serangan rudal jarak jauh terhadap infrastruktur energi Rusia. Langkah ini menambah ketidakpastian global dan meningkatkan permintaan untuk emas sebagai pelindung nilai.

Meski demikian, optimisme di pasar ekuitas global, terutama di Wall Street dan Asia, memberikan tekanan pada emas. Investor tampaknya masih percaya bahwa penutupan sebagian pemerintah AS tidak akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian, sehingga aliran dana ke aset berisiko tetap terjaga.

Sentimen Pasar dan Faktor Teknis

Dalam perdagangan terbaru, harga emas sempat terkoreksi dari level puncak $3.900 ke area $3.820. Meski demikian, level support ini berhasil menahan penurunan lebih dalam. Para analis menilai selama emas bertahan di atas area $3.800, tren jangka menengah masih terjaga.

Dari sisi teknikal, area $3.863–$3.865 kini menjadi rintangan terdekat yang perlu ditembus untuk membuka jalan menuju uji ulang puncak sepanjang masa di sekitar $3.896–$3.897. Jika berhasil menembus $3.900 secara meyakinkan, emas berpotensi melanjutkan tren naik lebih kuat.

Sebaliknya, bila harga menembus ke bawah $3.800, koreksi bisa berlanjut hingga ke $3.758 bahkan $3.735. Namun, mengingat kondisi pasar saat ini dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan ketidakpastian geopolitik, skenario bullish masih lebih dominan.

Penutupan Pemerintah AS dan Data Makro

Penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat yang telah berlangsung beberapa hari membuat beberapa data makro penting, termasuk Nonfarm Payrolls (NFP), kemungkinan tertunda. Padahal, NFP biasanya menjadi salah satu rilis yang paling ditunggu untuk melihat arah kebijakan moneter The Fed.

Keterlambatan data ini membuat investor lebih fokus pada pidato anggota FOMC yang berpengaruh. Setiap pernyataan yang bernuansa dovish akan menjadi katalis tambahan bagi emas, sementara nada hawkish dapat memperkuat dolar dan menekan harga logam mulia.

Prospek Harga Emas ke Depan

Melihat faktor fundamental dan teknikal, emas saat ini berada di jalur bullish yang cukup kuat. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi faktor pendorong utama, sementara ketegangan geopolitik menambah lapisan dukungan tambahan.

Meski pasar saham global menunjukkan optimisme, investor masih menjaga posisi di emas sebagai proteksi risiko. Dengan demikian, emas diperkirakan tetap menjadi aset menarik bagi investor dalam beberapa bulan mendatang.

Bagi trader jangka pendek, area support $3.820 dan resistance $3.865–$3.900 menjadi level kunci yang perlu diperhatikan. Penembusan di atas $3.900 bisa membuka peluang menuju target psikologis berikutnya di $4.000.

Harga emas kembali mencatatkan penguatan didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan meningkatnya risiko geopolitik global. Meski sentimen risk-on di pasar saham menahan lonjakan lebih jauh, tren jangka menengah emas masih positif.

Selama harga emas bertahan di atas level support penting, prospek bullish tetap dominan. Kombinasi kebijakan moneter longgar, ketidakpastian geopolitik, serta peran emas sebagai aset safe haven menjadikannya salah satu instrumen yang menarik untuk dipantau oleh investor maupun trader di sisa tahun ini.

One thought on “Harga Emas Menguat di Tengah Taruhan Penurunan Suku Bunga The Fed dan Risiko Geopolitik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this content