aud

AUD Menguat Usai RBA Tahan Suku Bunga

AUD menguat setelah RBA mempertahankan suku bunga, sementara pasar global menanti rilis data ketenagakerjaan AS seperti JOLTS dan ADP menjelang keputusan kebijakan The Fed. Simak analisis lengkap pergerakan USD, EUR, GBP, JPY, dan emas.

Fokus Pasar Beralih ke Data Tenaga Kerja AS

Pasar valuta asing pada Selasa, 9 Desember, memperlihatkan dinamika yang cukup menarik dengan menguatnya Dolar Australia (AUD) setelah keputusan kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA). Sementara itu, investor global mulai mengalihkan perhatian menuju rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang berpotensi menjadi pemicu pergerakan besar menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve yang sangat dinantikan.

RBA Pertahankan Suku Bunga, AUD Mendapat Angin Segar

Seperti yang diprakirakan oleh pelaku pasar, RBA mempertahankan suku bunga acuan di level 3,6% pada pertemuan Desember. Keputusan ini menjadi sinyal bahwa bank sentral masih menilai perkembangan inflasi dengan hati-hati. Dalam pernyataannya, RBA mengungkapkan bahwa sejumlah data terbaru menunjukkan risiko inflasi yang cenderung meningkat, namun bank sentral menilai diperlukan waktu lebih lama untuk memastikan apakah tekanan inflasi tersebut bersifat berkelanjutan.

Gubernur RBA Michele Bullock mempertegas sikap hati-hati tersebut dalam konferensi pers pasca pertemuan. Ia menyatakan bahwa prospek kebijakan saat ini cenderung mengarah pada “jeda yang diperpanjang atau kemungkinan kenaikan”, namun belum ada probabilitas pasti yang dapat diberikan. Komentar ini membuat pasar menafsirkan bahwa langkah kebijakan berikutnya akan sangat bergantung pada data domestik dan perkembangan inflasi global.

Setelah melemah tipis pada hari Senin, AUD/USD mendapatkan dorongan kuat dan kembali menguat lebih dari 0,3% di sesi Asia, bergerak stabil di sekitar 0,6650. Penguatan ini mencerminkan sentimen positif investor terhadap prospek ekonomi Australia dalam jangka pendek.

USD Masih Lemah, Sentimen Dingin Jelang Data Ketenagakerjaan AS

Di sisi lain, Indeks Dolar AS (DXY) hanya mencatat kenaikan terbatas pada sesi Amerika hari Senin, meski pasar saham Wall Street terkoreksi. Namun momentum tersebut gagal berlanjut pada Selasa pagi, dan indeks tetap bertahan di sekitar 99,00 pada sesi awal Eropa.

Ketidakpastian investor terkait data JOLTS Job Openings untuk September–Oktober, serta laporan ADP Employment Change minggu ini, membuat pasar dolar bergerak dalam rentang sempit. Kedua data ini akan menjadi indikator penting mengenai kekuatan pasar tenaga kerja AS, yang pada akhirnya akan memengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed.

Komentar terbaru dari Presiden AS Donald Trump juga menambah volatilitas ringan. Ia mengancam akan mengenakan tarif 5% pada Meksiko jika negara tersebut tidak segera menyediakan tambahan pasokan air untuk kebutuhan petani AS sesuai perjanjian Rio Grande. Selain itu, Trump juga menyebut kemungkinan tarif baru terhadap pupuk Kanada untuk meningkatkan produksi domestik. Meski belum memicu guncangan besar, komentar tersebut menambah kewaspadaan investor menjelang rilis data AS.

Pasangan Mata Uang Utama Bergerak Datar

EUR/USD

EUR/USD bergerak stabil tanpa arah jelas pada hari Senin, dan masih berfluktuasi di sekitar 1,1650 pada awal sesi Eropa. Pasar menantikan pandangan kebijakan dari pejabat ECB Joachim Nagel yang dijadwalkan memberikan pidato.

GBP/USD

Pound Sterling juga menunjukkan pergerakan terbatas. GBP/USD bertahan dalam kisaran sempit di bawah 1,3350 untuk hari kedua berturut-turut. Minimnya katalis domestik membuat pasar GBP cenderung datar sambil menunggu sinyal dari The Fed.

USD/JPY

USD/JPY bergerak stabil di dekat 156,00 setelah kenaikan 0,4% pada hari Senin. Pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi bahwa pemerintah akan membuat keputusan fiskal pada waktu yang tepat dengan mempertimbangkan nilai tukar dan harga, memberi sedikit dukungan bagi sentimen yen meskipun dampaknya masih terbatas.

Emas Melemah Tipis, Tekanan dari Penguatan USD Masih Membayangi

Harga emas kembali melemah pada awal pekan dan melanjutkan tren negatif pada Selasa pagi. XAU/USD diperdagangkan di sekitar $4.180 di wilayah negatif. Tekanan datang dari penguatan kecil USD serta sikap hati-hati pelaku pasar jelang data tenaga kerja AS.

Dengan ekspektasi bahwa data ketenagakerjaan yang kuat dapat menurunkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed, emas berpotensi menghadapi volatilitas lebih besar dalam beberapa hari ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this content