Dolar Australia Bangkit di Tengah Ketidakpastian: AUD/USD Bertahan di Atas 0,65 Menjelang Data Ekonomi Kunci
Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar AS (USD) dan bertahan di atas level 0,65, di tengah ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga RBA dan data ekonomi global. Simak analisis lengkap tren AUD/USD dan faktor fundamental yang memengaruhi pergerakannya.
AUD/USD Stabil di Atas 0,65: Pasar Valas Menunggu Pemicu Baru
Dolar Australia (AUD) kembali menunjukkan ketahanan terhadap tekanan Dolar AS (USD) pada perdagangan Kamis, setelah dua hari berturut-turut melemah. Pasangan mata uang AUD/USD berhasil menembus kembali batas psikologis 0,6500 dan mencapai level tertinggi dua hari, menandakan potensi pemulihan di tengah pasar yang penuh ketidakpastian.
Kenaikan ini terjadi meski Dolar AS masih mempertahankan bias bullish menjelang rilis data inflasi AS (CPI) pada Jumat mendatang. Selain itu, meredanya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok serta ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve memberikan sedikit ruang bagi AUD untuk bernapas.
Fundamental Domestik Masih Kokoh: Ekonomi Australia Tahan Banting
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Australia tetap tangguh, meski pertumbuhan mulai melambat.
Indeks PMI manufaktur dan jasa untuk September sedikit turun namun tetap berada di atas level 50, yang menandakan ekspansi berkelanjutan. Para pelaku pasar kini menunggu data PMI awal Oktober yang akan dirilis pada Jumat untuk mengukur arah selanjutnya.
Dari sisi konsumsi, Penjualan Ritel naik 1,2% pada Juni, sementara surplus perdagangan Agustus hanya sedikit menurun menjadi A$1,825 miliar. Investasi bisnis juga meningkat pada Kuartal II, dan PDB tumbuh 0,6% secara kuartalan dan 1,8% secara tahunan — angka yang stabil meski belum spektakuler.
Namun, tanda-tanda perlambatan mulai terlihat di pasar tenaga kerja. Tingkat pengangguran naik menjadi 4,5% dari 4,3% pada September, sedangkan pertumbuhan lapangan kerja hanya mencapai 14,9 ribu. Angka ini belum mengkhawatirkan, tetapi mengindikasikan bahwa momentum perekrutan mulai melambat.
RBA Tetap Waspada: Fokus pada Inflasi dan Pasar Tenaga Kerja
Bank Sentral Australia (RBA) tetap berhati-hati dalam menentukan arah kebijakan suku bunga. Inflasi masih menjadi fokus utama. Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus naik menjadi 3,0% dari 2,8%, sementara inflasi kuartalan meningkat 0,7% dibandingkan periode sebelumnya dan 2,1% secara tahunan.
Ekspektasi inflasi konsumen dari Melbourne Institute juga meningkat menjadi 4,8% pada Oktober, memperlihatkan bahwa tekanan harga masih belum sepenuhnya reda.
Pada rapat bulan September, RBA mempertahankan suku bunga acuan (OCR) di 3,60%, sejalan dengan ekspektasi pasar. Namun, nada pernyataan RBA sedikit berubah lebih hati-hati, menandakan bahwa bank sentral belum siap menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Gubernur Michele Bullock menegaskan bahwa keputusan RBA akan tetap “berbasis data dan diambil dari pertemuan ke pertemuan.” Ia juga menyebutkan bahwa pemotongan suku bunga masih terlalu dini, mengingat tekanan inflasi belum benar-benar berkurang.
Pasar uang kini memperkirakan kemungkinan 23 basis poin pelonggaran hingga akhir tahun, dengan peluang 68% untuk penurunan seperempat poin pada 4 November.
Pengaruh Tiongkok Masih Dominan terhadap AUD
Sebagai mitra dagang utama Australia, arah ekonomi Tiongkok tetap menjadi faktor besar bagi pergerakan AUD/USD. PDB Tiongkok naik 4,8% YoY pada Kuartal III, melampaui ekspektasi pasar, sementara penjualan ritel naik 3,0% pada periode yang sama.
Namun, PMI manufaktur masih di bawah 50 (49,8) yang menandakan kontraksi, sedangkan sektor jasa bertahan di sekitar level netral 50,0.
Surplus perdagangan Tiongkok juga turun dari $103,33 miliar menjadi $90,45 miliar pada September, dan inflasi konsumen mencatat deflasi sebesar -0,3% YoY, menandakan lemahnya permintaan domestik.
Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) sendiri mempertahankan suku bunga pinjaman (LPR) satu tahun di 3,00% dan lima tahun di 3,50%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Analisis Teknis AUD/USD: Konsolidasi Masih Mendominasi
Dari sisi teknikal, AUD/USD masih terjebak dalam fase konsolidasi. Rata-rata pergerakan 200-hari di 0,6430 berperan sebagai penopang utama di sisi bawah, sementara area resistensi kuat berada di sekitar SMA 100 dan 55 hari di 0,6533–0,6546.
Jika pembeli berhasil menembus area ini, target berikutnya akan mengarah ke 0,6629 (level tertinggi Oktober), kemudian 0,6707, dan puncak tahunan di 0,6942 sebelum menghadapi batas psikologis 0,7000.
Sebaliknya, jika tekanan jual meningkat, dukungan terdekat berada di 0,6440, diikuti oleh 0,6432 (SMA 200-hari) dan 0,6414 (terendah Agustus). Penurunan di bawah 0,6370 dapat membuka jalan menuju 0,6000, bahkan menyentuh 0,5913, level terendah 2025 sejauh ini.
Indikator momentum seperti Relative Strength Index (RSI) naik ke 46, menandakan adanya sedikit tekanan bullish, sementara Average Directional Index (ADX) di atas 21 memperlihatkan tren yang mulai menguat meski masih belum signifikan.
AUD/USD Menunggu Pemicu Baru
Secara keseluruhan, pasangan AUD/USD tetap terjebak di antara rentang lebar 0,6400–0,6700, menunggu katalis yang lebih jelas untuk menentukan arah berikutnya.
Faktor yang berpotensi menggerakkan pasar mencakup data ekonomi Tiongkok yang lebih kuat, kejutan dovish dari Federal Reserve, atau nada lebih lembut dari RBA dalam pernyataannya mendatang.
Sampai pemicu tersebut muncul, strategi konsolidasi tetap menjadi “nama permainan” bagi Dolar Australia — menandakan keseimbangan rapuh antara tekanan eksternal dan fundamental domestik yang tetap kokoh.

One thought on “Dolar Australia Bangkit di Tengah Ketidakpastian: AUD/USD Bertahan di Atas 0,65 Menjelang Data Ekonomi Kunci”