Euro Masih Tertekan: EUR/USD Gagal Pulih di Atas 1,1600 Jelang Data Inflasi AS
EUR/USD terus melemah di bawah 1,1600 karena tekanan Dolar AS dan ketidakpastian global. Pasar menanti data inflasi AS untuk menentukan arah berikutnya.
Pasar Tunggu Kejelasan dari Data Ekonomi
Pasangan mata uang EUR/USD kembali menunjukkan pergerakan melemah dan berjuang keras untuk bertahan di atas level psikologis 1,1600 pada sesi perdagangan Eropa, Kamis (23/10). Meskipun sempat mencoba rebound tipis, tekanan jual terhadap euro masih dominan, menandakan belum adanya tanda-tanda pemulihan yang stabil dalam jangka pendek.
Tekanan ini sebagian besar disebabkan oleh kombinasi faktor fundamental global, terutama menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan menjadi pemicu pergerakan besar berikutnya di pasar forex.
Selama sesi pertengahan minggu, pasar valuta asing (valas) tampak kehilangan arah yang jelas. Minimnya data ekonomi berdampak tinggi serta tidak adanya pernyataan signifikan dari pejabat bank sentral membuat EUR/USD terjebak dalam pola konsolidasi.
Di sesi Eropa, Dolar AS (USD) tetap stabil meskipun tensi geopolitik dan ekonomi global masih berlanjut. Para pelaku pasar tampak lebih berhati-hati, menanti perkembangan baru dari potensi pembatasan ekspor antara AS dan Tiongkok.
Menurut laporan Reuters, Gedung Putih tengah mempertimbangkan langkah untuk membatasi ekspor produk yang menggunakan perangkat lunak buatan AS ke Tiongkok. Kebijakan ini merupakan respons terhadap langkah Beijing yang membatasi ekspor tanah jarang (rare earth minerals) — bahan penting dalam industri teknologi tinggi.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa kebijakan ini kemungkinan akan dilakukan “dalam koordinasi dengan sekutu G7.” Namun di sisi lain, Presiden Donald Trump tetap menyuarakan optimisme bahwa kesepakatan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping bisa tercapai saat pertemuan mereka di Korea Selatan pekan depan.
Kondisi tersebut membuat sentimen pasar masih fluktuatif, dengan banyak trader memilih bersikap netral hingga muncul katalis ekonomi yang lebih kuat.
Fokus Pasar Beralih ke Data Inflasi AS
Sorotan utama kini tertuju pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan September yang akan dirilis pada hari Jumat. Laporan ini diperkirakan menunjukkan kenaikan inflasi yang dapat memengaruhi arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) dalam beberapa bulan ke depan.
Jika angka inflasi melampaui ekspektasi, pasar bisa menafsirkan bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat lebih lama, yang berpotensi memperkuat Dolar AS dan menekan euro lebih dalam. Sebaliknya, inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dapat melemahkan dolar, membuka ruang bagi EUR/USD untuk melakukan rebound.
Selain itu, Komisi Eropa dijadwalkan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen awal untuk bulan Oktober, meski pengaruhnya terhadap euro diperkirakan terbatas. Investor kemungkinan tetap menahan diri untuk tidak mengambil posisi besar hingga hasil inflasi AS keluar.
Analisis Teknis: Bias Masih Bearish, Level 1,1585 Jadi Penentu
Secara teknikal, pasangan EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1,1603, hanya 4 pip di bawah harga pembukaan harian. Pergerakan yang datar ini menunjukkan pasar tengah menunggu katalis berikutnya.
Pada grafik 4 jam, retracement Fibonacci dari kenaikan sebelumnya antara 1,1403 (100%) dan 1,1879 (0%) menunjukkan area penting di 1,1641 (retracement 50%) dan 1,1585 (retracement 61,8%). Saat ini harga bergerak sedikit di atas 1,1585, yang menjadi level support krusial. Penembusan yang jelas di bawah area ini dapat membuka jalan menuju 1,1505 bahkan 1,1403.
Di sisi atas, resistance awal terlihat di 1,1641, diikuti zona resistance lebih luas antara 1,1641 – 1,1697 dan penghalang kuat di 1,1767.
Analis teknikal juga mencatat adanya garis tren menurun dari level 1,1872 hingga 1,1609, yang kini berada di sekitar 1,1612, menjadi resistance terdekat. Jika harga gagal menembus area tersebut, tekanan jual kemungkinan kembali meningkat. Namun, dorongan kuat di atas 1,1641 dapat menandai potensi pergeseran arah menuju 1,1697 dan 1,1767.
Tren Umum Masih Negatif
Dari perspektif tren jangka menengah, EUR/USD masih menunjukkan bias bearish yang kuat. Meskipun sempat terjadi pemulihan teknis, garis tren utama masih menunjukkan penurunan bertahap sejak pertengahan Agustus.
Selama harga belum mampu menembus di atas 1,1728 — sekitar 1% di atas garis tren utama — potensi pembalikan tren besar tampak terbatas. Sebaliknya, penembusan di bawah 1,1585 dapat menjadi sinyal awal kelanjutan fase bearish dengan target potensial di area 1,1400–1,1450.
Euro Masih di Bawah Tekanan, Semua Mata ke Data IHK AS
Pasangan EUR/USD masih berada di bawah tekanan moderat, dengan investor menunggu arah yang lebih pasti dari data inflasi AS. Dalam jangka pendek, prospek teknikal menunjukkan bias bearish tetap dominan, sementara ketidakpastian geopolitik antara AS dan Tiongkok menambah tekanan terhadap euro.
Jika inflasi AS menunjukkan hasil lebih tinggi dari perkiraan, Dolar AS berpeluang memperkuat dominasinya, menekan EUR/USD di bawah 1,1585. Namun, jika inflasi lebih rendah, peluang rebound euro bisa meningkat, memberi ruang bagi pasangan ini untuk menguji kembali area 1,1640–1,1700.
Untuk saat ini, strategi terbaik bagi trader adalah tetap berhati-hati, memantau reaksi pasar terhadap rilis inflasi, dan menyesuaikan posisi berdasarkan arah baru yang mungkin terbentuk setelah data tersebut keluar

One thought on “Euro Masih Tertekan: EUR/USD Gagal Pulih di Atas 1,1600 Jelang Data Inflasi AS”