g10

USD Memimpin Kinerja Bulanan G10: Analisis Lengkap Rabobank Tentang Tren Dolar AS dan EUR/USD

USD memimpin kinerja G10 bulan ini menurut Rabobank. Simak analisis lengkap pergerakan Dolar AS, EUR/USD, dan pandangan pasar global ke depan.

Dolar AS Kembali Perkasa di Pasar G10

Dolar Amerika Serikat (USD) kembali mencatatkan kinerja terbaik di antara mata uang G10 baik dalam pandangan satu bulan maupun sepanjang bulan ini, menurut laporan analis valas Rabobank, Jane Foley.
Kinerja positif ini menandai kebangkitan Dolar setelah sempat mengalami tekanan di awal tahun akibat ekspektasi pelonggaran moneter The Federal Reserve (Fed).

Menurut Foley, “USD menempati posisi ketiga terbaik dalam periode enam bulan terakhir, hanya sedikit tertinggal dari Krone Norwegia (NOK) dan Krona Swedia (SEK).” Namun demikian, secara tahunan, USD masih menjadi mata uang G10 dengan performa terlemah, menyusul penurunan substansial di kuartal pertama 2025.

Short Squeeze EUR/USD Dorong Penguatan Dolar

Fenomena short squeeze pada pasangan EUR/USD turut memperkuat posisi Dolar dalam beberapa pekan terakhir.
Banyak trader yang menutup posisi jual (short position) terhadap USD setelah pasar menilai ekspektasi pelonggaran Fed telah terlalu berlebihan.

Foley menambahkan, “Dolar AS baru-baru ini diuntungkan dari short squeeze yang cukup besar, dan kami mempertahankan prakiraan kami untuk EUR/USD di level 1,16 dalam pandangan 1 hingga 3 bulan.”

Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa Dolar masih berpotensi menguat secara jangka pendek, meski tekanan pelemahan struktural dalam jangka panjang tetap ada.

Outlook Jangka Panjang: Potensi Pelemahan USD pada 2026

Rabobank memperkirakan bahwa EUR/USD akan bergerak ke 1,20 pada Kuartal II 2026, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed.
Bank asal Belanda itu menilai, kekhawatiran terhadap independensi The Fed dapat menekan kepercayaan investor global terhadap Dolar AS, terutama jika arah kebijakan moneter menjadi terlalu dipengaruhi oleh tekanan politik.

Namun, Foley juga menegaskan bahwa banyak ekspektasi pelonggaran Fed telah masuk dalam harga pasar (priced in), sehingga ruang pelemahan tambahan bagi USD dalam waktu dekat mungkin terbatas.
Ia menambahkan, “Kami akan meninjau ulang prakiraan setelah rilis data ekonomi AS terbaru memberikan gambaran lebih jelas mengenai kekuatan ekonomi riil.”

USD Masih Jadi Barometer Risiko Global

Meskipun sebagian analis menilai status safe haven USD mulai berkurang, Rabobank tetap melihat Dolar sebagai barometer utama sentimen risiko global.
Ketika ketidakpastian meningkat — baik karena faktor geopolitik, perlambatan ekonomi Tiongkok, maupun volatilitas harga energi — permintaan terhadap Dolar biasanya meningkat karena perannya sebagai aset likuid dan aman.

Namun, hasil survei Bloomberg terbaru menunjukkan mayoritas pelaku pasar masih memperkirakan pelemahan Dolar dalam beberapa bulan mendatang, dengan konsensus menuju EUR/USD 1,21 pada Kuartal III 2026.
Ini menunjukkan ekspektasi bahwa kebijakan moneter longgar dan ketidakpastian politik di AS dapat menekan kinerja USD dalam jangka menengah.

Faktor Fundamental: Fed, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi AS

Dari sisi fundamental, arah pergerakan Dolar akan sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama:

  1. Kebijakan Federal Reserve (Fed): Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga pada 2026 masih menjadi topik utama di pasar.
  2. Inflasi AS: Jika data inflasi menunjukkan tren stabil di atas target 2%, kemungkinan penurunan suku bunga akan lebih lambat, menopang kekuatan Dolar.
  3. Pertumbuhan Ekonomi: Data PDB dan pasar tenaga kerja AS yang kuat dapat mengimbangi dampak dovish dari kebijakan Fed.

Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, analis memperkirakan volatilitas tinggi pada EUR/USD akan berlanjut, terutama menjelang transisi kepemimpinan The Fed.

Analisis Teknis: Level Penting EUR/USD

Secara teknikal, EUR/USD saat ini diperdagangkan di sekitar 1,1585, melanjutkan tren pelemahan empat hari berturut-turut.

  • Support terdekat: 1,1545
  • Support lanjutan: 1,1460
  • Resistance terdekat: 1,1650
  • Target atas jangka menengah: 1,1728 – 1,1775

Selama harga tetap di bawah 1,1600, tekanan jual masih dominan, dengan peluang pengujian kembali area 1,1500.

USD Masih Unggul, Tapi Tantangan Menanti

Kesimpulannya, USD memimpin kinerja bulanan G10 berkat short squeeze dan ekspektasi kebijakan moneter yang stabil. Namun, tantangan jangka panjang tetap ada, terutama terkait dinamika Fed, politik AS, dan potensi pelemahan struktural menjelang 2026.

Rabobank menegaskan bahwa EUR/USD 1,16 tetap menjadi kisaran realistis dalam 1–3 bulan ke depan, sebelum potensi rebound ke 1,20 muncul di pertengahan 2026.
Bagi trader, volatilitas tinggi tetap menjadi peluang sekaligus risiko dalam membaca arah Dolar ke depan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this content