Yen Menguat di Tengah Ketidakpastian Pasar
Yen Jepang menguat setelah data harga korporat dan ekspektasi kenaikan suku bunga BoJ, sementara USD tertekan oleh prospek dovish The Fed. Pasar menanti keputusan FOMC dan kebijakan BoJ yang dapat menentukan arah USD/JPY.
Yen Jepang Mencoba Memperpanjang Penguatan di Tengah Kehati-hatian Pelaku Pasar
Yen Jepang (JPY) kembali mendapatkan dorongan positif dan berhasil menghentikan pelemahan tiga hari berturut-turut terhadap Dolar AS (USD). Penguatan ini terjadi seiring meningkatnya minat beli terhadap mata uang safe-haven tersebut, terutama setelah Jepang merilis Indeks Harga Barang Korporat (CGPI) yang lebih baik dari ekspektasi. Data tersebut memicu spekulasi pasar bahwa Bank of Japan (BoJ) semakin dekat untuk melakukan kenaikan suku bunga, sebuah langkah yang sudah lama dinantikan investor.
Sentimen Pasar yang Hati-Hati Mengangkat Permintaan Yen
Situasi pasar global yang penuh kehati-hatian memberikan dukungan tambahan bagi JPY. Investor memilih aset yang lebih aman menjelang sejumlah peristiwa kebijakan moneter penting, termasuk keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Kondisi ini menyeret pasangan USD/JPY turun dari level tertinggi dua minggu yang tercapai pada hari Selasa.
Ekspektasi Kebijakan BoJ Berbeda Jauh dari Sikap The Fed
Perdagangan mata uang dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa BoJ kemungkinan besar akan mengambil langkah hawkish, sedangkan The Fed justru diperkirakan mempertahankan nada dovish. Kontras kebijakan ini membuat USD melemah dan meningkatkan daya tarik JPY, meskipun perbedaan imbal hasil masih menjadi faktor pembatas kenaikan yen.
Namun, beberapa kekhawatiran domestik seperti rencana belanja fiskal Jepang yang agresif dan tanda-tanda pelemahan ekonomi dapat membatasi laju penguatan yen dalam jangka pendek.
Fundamental Ekonomi Jepang Meningkatkan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ
CGPI Naik 2,7% dan Tetap Berada di Atas Tren Historis
Data Bank of Japan menunjukkan bahwa Indeks Harga Barang Korporat tumbuh 2,7% secara tahunan pada Oktober. Meski sedikit menurun dari 2,8% bulan sebelumnya, angka ini tetap mencerminkan inflasi yang jauh lebih tinggi daripada tren historis Jepang, yang selama bertahun-tahun berkutat dengan deflasi dan tekanan harga rendah. Data tersebut memperkuat pandangan bahwa BoJ semakin dekat dengan normalisasi kebijakan.
Komentar Ueda Menguatkan Keyakinan Pasar
Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, menegaskan bahwa proyeksi ekonomi dan inflasi inti semakin mendekati target yang ingin dicapai bank sentral. Ia juga menyampaikan bahwa BoJ siap meningkatkan pembelian obligasi apabila imbal hasil jangka panjang bergerak terlalu cepat. Pernyataan ini muncul saat imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang menyentuh level tertinggi dalam 18 tahun, imbas dari rencana stimulus fiskal besar-besaran Perdana Menteri Sanae Takaichi.
Data PDB Jepang Menunjukkan Kelemahan Ekonomi
Meski inflasi meningkat, data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang memberikan gambaran yang kurang menggembirakan. Ekonomi Jepang direvisi mengalami kontraksi sebesar 0,6% pada kuartal ketiga, lebih buruk dibandingkan estimasi awal. Secara tahunan, perekonomian menyusut 2,3%, laju tercepat sejak Kuartal 3 tahun 2023. Data ini memperlihatkan bahwa Jepang menghadapi dilema: inflasi melonjak, namun pertumbuhan melemah.
Probabilitas Kenaikan Suku Bunga BoJ Cukup Tinggi
Terlepas dari tekanan pertumbuhan, pasar memperkirakan lebih dari 75% kemungkinan BoJ akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 18–19 Desember. Divergensi ini sangat signifikan dibandingkan dengan arah kebijakan The Fed, dan menjadi salah satu alasan utama mengapa yen tetap unggul melawan dolar.
The Fed dan Dampaknya terhadap USD/JPY
Pelaku Pasar Menanti Keputusan FOMC
The Fed diperkirakan akan menahan tingkat suku bunga dan memberikan sinyal lebih dovish, termasuk kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Investor akan memantau proyeksi ekonomi terbaru serta pernyataan Ketua Jerome Powell untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan pada 2024.
Keputusan The Fed Berpotensi Menekan USD Lebih Jauh
Nada dovish dari Powell dapat menekan USD dan memperluas keunggulan yen. Pasar memperkirakan perbedaan kebijakan BoJ dan The Fed akan menjadi tema utama yang memengaruhi USD/JPY dalam beberapa pekan mendatang.
Analisis Teknis USD/JPY: Potensi Terbatas namun Peluang Masih Ada
Pergerakan harga USD/JPY menunjukkan bahwa pelemahan menuju area 156,00 berpotensi menjadi peluang beli bagi sebagian trader.
Level Teknis Penting yang Perlu Diperhatikan
-
Penembusan di atas zona 155,30—konfluensi SMA 100 jam dan batas atas kanal turun—menjadi katalis bullish penting.
-
Jika harga mampu melewati 157,00, target berikutnya berada di 157,45 dan kemudian 158,00, level tertinggi multi-bulan.
Skenario Bullish dan Bearish
-
Bullish: Pullback menuju 156,00 dipandang sebagai area akumulasi, selama harga tetap di atas 155,30.
-
Bearish: Jika harga jatuh di bawah 155,00, sentimen dapat berubah dan mendukung tekanan jual menuju level lebih rendah.
Yen Tetap Mendapat Momentum Jelang Keputusan BoJ dan The Fed
Yen Jepang tetap dalam posisi unggul menjelang dua pertemuan bank sentral paling penting pada bulan ini. Kombinasi inflasi yang kuat, komentar hawkish BoJ, serta ekspektasi kebijakan dovish The Fed menjadi faktor utama yang menekan USD/JPY. Dalam jangka pendek, pasar akan terus bergerak berdasarkan setiap sinyal dari Jerome Powell dan Kazuo Ueda, sebelum akhirnya beralih ke keputusan final BoJ minggu depan yang kemungkinan besar akan menjadi penentu arah tren USD/JPY selanjutnya
