Saham UNVR Melonjak 6,59% di Tengah Kabar Gencatan Senjata Israel-Iran

Saham UNVR Melonjak 6,59% di Tengah Kabar Gencatan Senjata Israel-Iran

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) diperdagangkan pada level 1.455, mengalami kenaikan 6,59% saat artikel ini ditulis. Pada pembukaan perdagangan hari Selasa, UNVR memulai sesi di harga 1.400 dan terus bergerak naik hingga mencapai puncak harian di 1.465 dalam satu jam pertama perdagangan.

Kinerja positif UNVR ini sejalan dengan pergerakan menguat saham-saham lainnya pada hari ini, dipicu oleh pemberitaan bahwa Presiden Amerika Serikat melalui platform media sosialnya Truth Social mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Dampak Ketegangan Geopolitik Terhadap Pasar Saham

Selama periode ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran berlangsung, para investor cenderung melepas instrumen investasi berisiko tinggi, yang mengakibatkan penurunan harga saham selama periode tersebut. Puncak ketegangan terjadi ketika Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir utama Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan pada akhir pekan lalu, yang memicu ancaman Iran untuk memblokade Selat Hormuz.

Selat strategis ini menjadi jalur transportasi bagi hampir 20% konsumsi minyak global. Penutupan selat tersebut berpotensi mendorong kenaikan harga minyak dunia dan pada akhirnya meningkatkan harga komoditas domestik. Kenaikan harga ini dapat menggerus daya beli masyarakat dan pada akhirnya memperlemah kinerja penjualan perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Pemulihan Sentimen Risiko di Pasar

Skenario terburuk tersebut tampaknya dapat dihindari untuk sementara waktu dan membantu memulihkan sentimen risiko, sehingga para investor kembali tertarik pada aset-aset berisiko seperti saham. Kenaikan UNVR hingga saat ini didorong oleh sentimen positif mengingat tidak ada aksi korporasi yang terjadi.

Namun demikian, perusahaan akan membagikan dividen dengan total Rp1,79 triliun atau Rp47 per lembar saham yang dijadwalkan dibayarkan pada 2 Juli 2025. Pada tahun 2024, perusahaan mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp3,36 triliun, lebih rendah dibandingkan Rp4,80 triliun pada tahun 2023.

Analisis Teknikal UNVR

Meskipun UNVR mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut, saham ini masih berada dalam tren penurunan yang jelas karena masih diperdagangkan di bawah Simple Moving Average (SMA) 200 hari yang saat ini berada di level 1.780 dan menunjukkan kemiringan ke bawah.

UNVR juga menggagalkan potensi pembentukan struktur higher highs dan higher lows. Struktur tersebut tidak terbentuk karena saham ini menembus di bawah higher high terakhir di area 1.455 pada akhir pekan lalu.

Level Resistance dan Support Kunci

Apabila UNVR melanjutkan kenaikan, saham ini akan menghadapi resistance terdekat di 1.500 (level psikologis), 1.650 (tertinggi 12 Juni 2025), dan 1.780 (SMA 200 hari). Penembusan signifikan terhadap SMA tersebut akan mengubah tren UNVR menjadi bullish.

Momentum kenaikan tampak didukung oleh indikator Relative Strength Index (RSI) 14 hari yang baru saja bangkit dari level oversold untuk berada di 37,13 dan menunjukkan arah naik yang tajam saat ini.

Sebaliknya, jika UNVR melanjutkan koreksi, saham ini akan menemui support di 1.400 (terendah 23 Juni 2025), 1.200 (level psikologis), dan 1.125 (terendah 8 April 2025, higher low). Penembusan support tersebut akan membuka jalan menuju 985 (terendah 2025 yang tercapai pada 3 Maret) dan berisiko mencatatkan level terendah baru tahun ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *