USD/JPY Tertekan! Sentimen Risk-Off Dorong Yen Menguat, Peluang SELL Kian Terbuka
Pasangan USD/JPY melemah seiring meningkatnya sentimen risk-off di pasar global akibat ketegangan perdagangan AS–China. Dengan pola bearish wedge yang terkonfirmasi dan bias intraday negatif, peluang SELL USD/JPY semakin kuat menuju area support utama.
USD/JPY Melemah di Tengah Kecemasan Pasar Global
Pasangan USD/JPY menunjukkan pelemahan tajam pada perdagangan Rabu (15/10/2025), tertekan oleh meningkatnya sentimen risk-off di pasar global. Investor berbondong-bondong mencari aset safe haven seperti yen Jepang setelah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali meningkat.
Kondisi ini membuat dolar AS kehilangan momentumnya, sementara yen mendapatkan dorongan kuat berkat meningkatnya permintaan terhadap aset aman. Pergerakan ini sejalan dengan kecenderungan pasar yang menghindari risiko menjelang pidato sejumlah pejabat Federal Reserve (The Fed), termasuk Stephen Miran, Christopher Waller, dan Jeff Schmid, yang dijadwalkan berbicara malam ini waktu setempat.
Ketegangan AS–China Kembali Picu Risk-Off
Ketegangan geopolitik kembali menjadi faktor dominan dalam arah pergerakan USD/JPY. Pemerintah AS dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah balasan terhadap kebijakan ekspor baru yang diberlakukan oleh Tiongkok, terutama terkait kontrol terhadap mineral tanah jarang (rare earth) dan biaya tambahan di pelabuhan utama.
Langkah ini meningkatkan ketidakpastian global dan memicu kekhawatiran investor akan potensi perang dagang jilid baru. Dalam situasi seperti ini, investor cenderung menghindari aset berisiko seperti saham dan mata uang komoditas, beralih ke aset safe haven seperti yen Jepang dan emas.
Kecenderungan risk-off yang meningkat juga menekan imbal hasil (yield) obligasi AS, memperlemah posisi dolar terhadap mayoritas mata uang utama, termasuk yen.
Ekspektasi Terhadap Pidato Pejabat The Fed
Selain faktor geopolitik, pelaku pasar juga menantikan serangkaian pidato pejabat Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk baru mengenai arah kebijakan moneter AS.
Beberapa analis memperkirakan komentar mereka akan bernada hati-hati (dovish), mengingat data inflasi terbaru yang mulai menunjukkan tanda-tanda moderasi.
Jika nada dovish ini benar-benar muncul, pasar kemungkinan akan menilai bahwa The Fed akan menahan kenaikan suku bunga lebih lama, atau bahkan membuka peluang pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Skenario tersebut tentu semakin menekan USD/JPY, karena penurunan yield AS biasanya membuat dolar kehilangan daya tarik dibandingkan yen.
Analisis Teknis: Pola Bearish Wedge Kian Kuat
Dari sisi teknikal, struktur harga USD/JPY menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut.
Pada grafik time frame H1, pola bearish wedge terkonfirmasi dengan jelas, menandakan potensi lanjutan penurunan harga setelah fase konsolidasi singkat.
Harga gagal menembus area resistance di 151,673, yang kini berfungsi sebagai zona pertahanan penting bagi seller. Sementara itu, pullback yang terjadi hanya bertahan sebentar sebelum harga kembali turun, memperkuat bias bearish intraday.
Tekanan jual semakin kuat setelah harga menembus garis support minor di 151,319, membuka peluang bagi penurunan yang lebih dalam menuju level psikologis 150,800.
Indikator teknikal seperti RSI dan MACD juga mulai bergerak negatif, memperkuat skenario bearish dalam jangka pendek.
Rencana Trading (Trade Plan) USD/JPY
Berikut strategi perdagangan (trade plan) yang direkomendasikan berdasarkan analisis teknikal terkini:
* SELL Area: 151.319 – 151.673
* Stop Loss (SL): 152.280
* Take Profit 1 (TP1): 150.816
* Take Profit 2 (TP2): 149.961
* Take Profit 3 (TP3): 149.162
Strategi ini cocok untuk trader dengan profil risiko moderat hingga agresif, dengan catatan pengelolaan risiko tetap menjadi prioritas utama.
Penempatan Stop Loss di atas 152.280 bertujuan melindungi posisi jika terjadi pembalikan mendadak akibat faktor fundamental tak terduga, seperti pernyataan hawkish dari pejabat The Fed.
Sementara itu, area Take Profit bertahap dapat dimanfaatkan untuk mengunci keuntungan secara bertahap jika harga bergerak sesuai arah analisis.
Faktor Pendukung Bearish USD/JPY
Beberapa faktor utama yang memperkuat potensi bearish USD/JPY antara lain:
-
Sentimen Risk-Off Global:
Lonjakan permintaan terhadap aset aman seperti yen dan emas memperlemah daya tarik dolar AS. -
Yield AS yang Melemah:
Penurunan imbal hasil obligasi menekan pergerakan dolar terhadap yen. -
Pola Teknis Negatif:
Konfirmasi bearish wedge memperkuat tekanan jual pada pasangan USD/JPY. -
Ekspektasi Dovish The Fed:
Prospek kebijakan moneter yang lebih longgar memperlemah outlook USD dalam jangka pendek.
Outlook: Tekanan Masih Terbuka Lebar
Dalam jangka pendek, USD/JPY berpotensi melanjutkan pelemahannya jika sentimen pasar global tetap risk-off dan pidato pejabat The Fed tidak memberikan kejutan hawkish.
Level psikologis 150,00 kini menjadi target utama bagi seller, sementara rebound teknikal hanya akan terjadi jika dolar mampu kembali menembus area 151,70 dengan volume yang signifikan.
Untuk jangka menengah, tren akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan The Fed dan stabilitas pasar obligasi AS. Jika tekanan yield berlanjut, maka peluang menuju 149,00 akan semakin besar.
Yen Kembali Jadi Raja di Tengah Ketidakpastian
Pasangan USD/JPY kini berada di fase krusial, di mana kombinasi antara ketegangan geopolitik, risk-off global, dan ekspektasi kebijakan dovish memberi ruang besar bagi penguatan yen.
Dengan pola teknikal yang bearish dan sentimen pasar yang condong ke aset aman, strategi SELL tetap menjadi opsi paling rasional dalam jangka pendek.
Selama harga bertahan di bawah 151,70, bias negatif akan terus mendominasi, membuka peluang bagi USD/JPY untuk menguji kembali level 149,00 dalam beberapa sesi perdagangan mendatang.