GBP/USD Menguat 0,08% di Tengah Dolar Melemah dan Fokus Pasar pada Risalah The Fed
Pound Inggris naik tipis ke 1,3425 saat dolar AS melemah dan investor menunggu risalah The Fed untuk petunjuk arah kebijakan moneter. Fokus juga tertuju pada komentar BoE terkait stabilitas harga.
Sterling Menguat di Tengah Dolar Melemah
Pasangan mata uang GBP/USD bergerak stabil pada perdagangan Rabu, mencatat kenaikan sekitar 0,08% ke level 1,3425, di tengah terbatasnya agenda ekonomi baik di Amerika Serikat maupun Inggris.
Kenaikan Pound terjadi seiring melemahnya dolar AS (Greenback) yang memangkas sebagian keuntungannya setelah reli panjang sebelumnya. Sementara itu, para pelaku pasar masih bersikap hati-hati menunggu rilis risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang akan memberikan sinyal arah kebijakan moneter berikutnya.
Sentimen Pasar Membaik, Pound Temukan Dukungan
Sterling menemukan pijakan kuat di sekitar level psikologis 1,34, didukung oleh meningkatnya selera risiko global dan nada hati-hati dari para pembuat kebijakan internasional.
Meskipun Indeks Dolar AS (DXY) sempat naik 0,25% ke 98,82, indeks tersebut tetap berada di bawah puncak hariannya di 98,98, menunjukkan bahwa momentum bullish dolar mulai melemah.
Perbaikan risiko di pasar global memberikan dorongan bagi mata uang berimbal hasil lebih tinggi, termasuk Pound Inggris, yang sebelumnya sempat tertekan oleh prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang lemah.
Fokus Pasar Beralih ke Risalah The Fed dan Penutupan Pemerintah AS
Kondisi di Amerika Serikat masih diwarnai oleh penutupan pemerintahan (government shutdown) yang kini memasuki hari kedelapan. Menurut laporan Bloomberg, Ketua DPR AS Mike Johnson menolak upaya untuk mengakhiri filibuster di Senat, yang dapat memperpanjang kebuntuan politik dan menekan kepercayaan investor.
Minimnya rilis data ekonomi AS membuat perhatian pelaku pasar tertuju pada komentar dari pejabat Federal Reserve.
Sejumlah pejabat seperti Alberto Musalem (St. Louis Fed) dan Michael Barr (Gubernur Fed) telah menyampaikan pernyataan publik, meski tanpa memberikan petunjuk baru tentang arah suku bunga atau prospek inflasi.
Para trader kini menanti risalah rapat FOMC (Federal Open Market Committee) terbaru, yang diharapkan memberikan gambaran tentang seberapa lama The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi.
Selain itu, investor juga menantikan pidato dari Neel Kashkari (Fed Minneapolis), Lorie Logan (Fed Dallas), dan Michael Barr, yang dapat memperkuat ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter menjelang akhir tahun.
BoE Fokus pada Stabilitas Harga dan Inflasi yang Masih Tinggi
Di sisi Inggris, ekspektasi pertumbuhan ekonomi tetap moderat, sementara inflasi bertahan di sekitar 4%, jauh di atas target Bank of England (BoE) sebesar 2%.
Para analis memperkirakan bahwa anggaran fiskal Inggris yang akan dirilis pada 26 November dapat mencakup kenaikan pajak baru, sebagai upaya memenuhi aturan fiskal dan mengendalikan defisit.
Sementara itu, Kepala Ekonom BoE Huw Pill menegaskan pentingnya kebijakan moneter yang berfokus pada stabilitas harga, serta menyerukan komitmen kuat dari para pembuat kebijakan untuk terus menekan tekanan inflasi.
“Kebijakan moneter harus tetap tegas dan kredibel untuk menjaga inflasi tetap terkendali,” ujar Pill, seraya menambahkan bahwa setiap langkah BoE harus diarahkan untuk memastikan keberlanjutan harga jangka panjang.
Para pelaku pasar kini menunggu pidato Catherine Mann dari BoE yang dijadwalkan pada hari Kamis, untuk mencari sinyal apakah bank sentral Inggris akan menahan suku bunga lebih lama atau mulai melunak terhadap kebijakan pengetatan.
Prakiraan Teknis GBP/USD: Perlu Menembus 1,3500 untuk Momentum Baru
Secara teknikal, GBP/USD masih menghadapi tekanan jual moderat dan diperkirakan akan bergerak di bawah level 1,3500 untuk pekan ini.
Kenaikan lanjutan akan membutuhkan terobosan signifikan di area resistance utama, yaitu:
-
SMA 50-hari: 1,3468
-
SMA 20-hari: 1,3490
-
SMA 100-hari: 1,3495
-
Level psikologis: 1,3500
Apabila momentum bullish berlanjut, target berikutnya adalah puncak September di 1,3726, yang menjadi area resistance kuat berikutnya.
Sebaliknya, penurunan di bawah swing low 25 September di 1,3324 akan membuka jalan menuju SMA 200-hari di 1,3160, yang berperan sebagai support utama jangka menengah.
Pasar Waspada, Tapi Potensi Pound Masih Terbuka
Dengan kondisi dolar AS yang melemah dan minimnya katalis ekonomi besar, GBP/USD saat ini bergerak dalam konsolidasi sempit namun berpotensi naik jika risalah The Fed memberikan sinyal dovish.
Fokus investor tetap tertuju pada kombinasi antara:
-
arah kebijakan Federal Reserve,
-
pandangan Bank of England terhadap inflasi, dan
-
dinamika politik AS terkait penutupan pemerintahan.
Selama level 1,34 mampu dipertahankan, Sterling berpeluang memperkuat posisinya dalam jangka pendek. Namun, volatilitas dapat meningkat tajam jika The Fed memberi indikasi perubahan arah kebijakan yang mengejutkan pasar.