EUR/USD Terperosok Menuju 1,1500: Dolar Menguat Setelah Risalah FOMC Bernada Hawkish
EUR/USD jatuh mendekati 1,1500 setelah Risalah FOMC menunjukkan sikap hawkish The Fed. Dolar AS menguat, probabilitas pemotongan suku bunga turun, dan analisis teknikal menegaskan tren bearish. Simak analisis lengkapnya.
Prakiraan EUR/USD: Dolar AS Mencengkeram Kuat Setelah Risalah FOMC Berlatar Hawkish
Pasangan mata uang EUR/USD kembali terseret ke zona bearish setelah mencatatkan pelemahan tajam pasca rilis Risalah Rapat FOMC hari Rabu. Penguatan tajam Dolar AS menekan euro secara signifikan, dengan harga kini turun menuju area psikologis 1,1500.
Pergerakan ini membuka kembali kekhawatiran bahwa tren turun dapat berlanjut—bahkan ketika pasar tengah menunggu data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada sesi Amerika.
Dolar AS Mendominasi Setelah Risalah FOMC
Dolar AS menguat kuat pada paruh kedua perdagangan hari Rabu, memaksa EUR/USD berbalik tajam ke bawah. Sentimen pasar berubah drastis setelah Risalah FOMC bulan Oktober menunjukkan bahwa sebagian besar anggota komite memilih untuk menahan suku bunga tetap tinggi lebih lama.
Sikap Hawkish The Fed Masih Mendominasi
Risalah tersebut menegaskan pandangan hawkish bank sentral:
“Sebagian besar peserta mencatat bahwa pemotongan suku bunga lebih lanjut dapat meningkatkan risiko inflasi tetap tinggi atau dapat diartikan sebagai melemahnya komitmen terhadap target inflasi 2%.”
Pernyataan tersebut membuat pelaku pasar kembali berhati-hati. Dolar pun mendapat dukungan kuat dari persepsi bahwa The Fed belum siap untuk mulai melonggarkan kebijakan moneter.
Probabilitas Penurunan Suku Bunga Menyusut
Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan Desember anjlok dari:
-
50% → 30% setelah publikasi risalah
Ini mencerminkan meningkatnya keyakinan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih lama untuk menjaga inflasi tetap terkendali.
Sentimen Pasar Menjelang Rilis Data Nonfarm Payrolls
Fokus pasar kini bergeser ke data Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan September.
Ekspektasi Pasar Masih Moderat
Investor memperkirakan:
-
NFP: +50.000 pekerjaan
Namun karena data mencakup periode sebelum potensi penutupan pemerintahan AS, analis menilai laporan ini mungkin menghasilkan respons pasar yang lebih tenang dari biasanya.
Wall Street Pulih, Apakah USD Akan Kehilangan Momentum?
Sementara itu, kontrak berjangka indeks saham AS diperdagangkan positif setelah:
-
Nvidia melaporkan pendapatan lebih kuat dari ekspektasi
Jika Wall Street melanjutkan reli setelah pembukaan sesi New York, maka USD mungkin kesulitan melanjutkan penguatan karena minat risiko dapat kembali naik. Hal ini berpotensi memberikan napas bagi EUR/USD—meski dalam jangka pendek tren tetap bearish.
Analisis Teknis EUR/USD: Bias Bearish Masih Sangat Kuat
Teknis EUR/USD masih condong ke penurunan lebih lanjut. Struktur harga di berbagai time frame mendukung pandangan bearish.
Arah SMA Menurun Serempak
Di grafik 4 jam:
-
Harga berada di bawah SMA 20, 50, 100, dan 200
-
Semua moving averages menurun stabil, mengonfirmasi dominasi seller
RSI Mendekati Oversold, Tapi Belum Menunjukkan Pembalikan
-
RSI berada pada level 31
-
Dekat area oversold, namun belum memunculkan sinyal reversal
Tren turun masih memiliki ruang untuk berlanjut, terutama jika harga gagal merebut kembali resistance terdekat.
Area Kunci yang Harus Diperhatikan
Resistance Penting
Berikut level yang dapat menahan rebound euro:
-
1,1568 – retracement Fibonacci 23,6%
-
1,1595 – SMA 200-periode
-
1,1628 – retracement Fibonacci 38,2%
Selama EUR/USD gagal menembus 1,1568, peluang penurunan tetap dominan.
Potensi Penurunan Lanjutan
Jika tekanan jual terus berlanjut, target penting yang harus diperhatikan adalah:
Level Support
-
1,1470 – titik terendah tren
-
1,1450 – support statis
-
1,1400 – level psikologis penting
Selama dolar AS tetap kuat dan sentimen risiko global terbata-bata, peluang penurunan menuju level tersebut semakin besar.
EUR/USD masih berada dalam jalur bearish setelah risalah FOMC memperkuat prospek suku bunga tinggi lebih lama. Dengan dolar AS kembali berada di jalur penguatan, sentimen jangka pendek tampak jelas mendukung penjual.
Data Nonfarm Payrolls, pergerakan indeks saham AS, dan kemampuan euro untuk mempertahankan level 1,1500 akan menjadi penentu pergerakan berikutnya.
